- Back to Home »
- Hari Yang Terlupakan
Posted by : Unknown
Selasa, 30 Oktober 2012
Setiap pagi ayah dan ibu harus selalu bersiap-siap pergi berkerja, saking sibuknya sampai-sampai mereka lupa dengan putrinya sendiri, Sella namanya ia tidak pernah mendapat kasih sayang dari orang tuanya dikarenakan mereka sibuk. Sella hanya di asuh oleh mbok Minah pembantu di rumahnya, sudah 12 tahun nmbok Minah merawat Sella ketika orng tuanya pergi berkerja."Mbok Assalamualaikum...?" ucap Sella. Waalaikumsallam, eh non Sella udah pulang sini biar mbok yang bawain tasnya! ujar mbok Minah kembali. "Nggak usah mbok biar Sella aja yang bawa kan simbok udah leleh setelah berkrja seharian, oh ya mbok apa mama dan papa udah pulang?" tanya Sella. "Belum non memangnya kenapa?" " Sella hanya ingin papa dan mama ingat hari ulangtahun Sella besok, karena Sella pengen merayakan hari besar itu bersama keluarga." Mbok Minah kaget dengan perkataan majikannya karena selama ini Sella tidak pernah bersama orangtuanya. Waktu pukul 21.00 malam, orangtua Sella pulang kerumah tetapi Sella sudah tertidur lelap. Paginya orangtua Sella berangkat berkerja "mbok, kapan ya! aku punya waktu bersama keluarga Sella bingung waktu papa dan mama pulang malam dan berangkat pagi, itu sangat menyita waktu Sella" ucapnya. " Sabar non mungkin mereka terlalu sibuk kerja, mereka kan juga berkerja untuk biaya sekolah non" ujar mbok Minah. Siangnya Sella menelpon orangtuanya, tut....tut...tut "Hallo ada apa Sel?" ujar mama "ma nanti sore mama dan papa pulang ke rumah, nanti kan ada acara ulang tahun Sella!" " ya nanti papa dan mama pulang Sella tunggu aja di rumah ya?" ujar mama. "Ok, mama makasih" Sore pukul 17.00 acara ulang tahun dimulai, tapi Sella masih bingung karena orangtuanya tidak datang, dan Sella mulai menyerah acara pun di mulai. Pukul 18.00 malam mama dan papa pulang "mama, papa kenapa kalian tidak datang ke pesta ulang tahunku?" "maafkan mama Sella, mama dan papa sibuk jadinya..." "allah mama dan papa nggak usah bohong, tadikan mama udah janji sama Sella mau datang" ujar Sella sambil lari ke kamar, di sana Sella menangis ia merasa dirinyalah yang sengsara. Keesokan harinya mama dan papa menyiapkan barang bawaan, "Sella bangun sayang maaf atas kejadian kemarin, mama mau minta maaf dan mengajakmu jalan-jalan!" "beneran ma, asyiik... akhirnya" ujar Sella dengan riang
Sella merasa senang karena ia bisa bersama dengan keluarga walaupun kemarin hari yang terlupakan, tapi bagi Sella hari itu sudah ia lupakan dengan tertutupnya oleh kasih sayang orangtuanya.
Sella merasa senang karena ia bisa bersama dengan keluarga walaupun kemarin hari yang terlupakan, tapi bagi Sella hari itu sudah ia lupakan dengan tertutupnya oleh kasih sayang orangtuanya.