Selasa, 01 Mei 2012
Di sekolah tersebut banyak anak-anak perempuan yang takjub kepadanya, kecuali Saki. Suatu hari di rumahnya Saki kebingungan karena dia terhimpit ekonomi dia harus membayar SPP, karena jika dia tidak di perbolehkan ikut ujian kenaikan kelas. Di sekolah Saki sedang nglamun di depan taman dekat sekolah, Takumi melihat Saki yang sedang duduk sambil ngelamun. Dia menghampirinya dan berkata " hai, kenapa kamu ngelamun aja?" tanya Takumi.
"Aku sedang memikirkan ingin membayar SPP. Tapi aku tidak punya uang!" jelas Saki. Lalu Takumi pun berbicara kembali " mendingan kamu kerja paruh waktu saja!" ajak Takumi. " Memangnya aku harus kerja di mana ?" tanya Saki penasaran. "Aku punya teman yang membutuhkan seorang pelayan wanita di restoran Jonathan, lalu apakah kamu mau bekerja di sana?" tanya Takumi.
"Tentu saja aku mau!" teriak Saki bersemangat. Sepulang sekolah Saki melamar pekerjaan dan di terima. Saki pun di beri tugas untuk mengantarkan makanan dan minuman. Sewaktu Saki ingin memberikan minuman kapada pelanggan tiba-tiba saja air tersebut tumpah secara tidak szengaja, Saki pun langsung di marahi pelanggan. Di saat kejadian itu pemilik restoran pun datang lalu memarahinya dan memecatnya. Saki sedih sekali, Takumi pun merasa iaba dan mencari pekerjaan untuk Saki.
"Dan apakah Takumi dapat mencarikan pekerjaan untuk Saki?" tunggu saja kelanjutan ceritanaya
( bersambung )
